KERAJAAN BERCORAK ISLAM DI INDONESIA
A.Proses masuk dan perkembangan agama Islam di Indonesia
Agama
Islam diperkirakan telah masuk ke Indonesia sejak sekitar abad ke-7 M.
Kemudian pada abar ke-8 dan ke-9 M kebudayaan Islam mulai berkembang
meskipun belum membentuk suatu pemerintahan berupa kerajaan – kerajaan.
Bukti yang menyatakan Islam masuk ke Indonesia adalah sebagai berikut :
Bukti yang menyatakan Islam masuk ke Indonesia adalah sebagai berikut :
1.
Abad ke-7 Masehi di Malaka terdapat kampung Islam, mereka menyebut
Sriwijaya dengan nama Zabaq/Zabay
2.
Abad ke-11 ditemukan batu nisan Fatimah binti Maimun di daerah
Tuban, Jawa Timur berangka tahun 1082 M
3.
Abad ke – 13 ditemukan batu nisan Sultan Malik Al-Saleh, Raja
Samudra Pasai pertama yang masuk Islam
4.
Catatan marcopolo tahun 1292 di kerajaan perlak telah menganut
Islam , sedangkan di luar kota belum
5.
Ibnu Battuta (1245 – 1346) menyatakan bahwa Samudra Pasai menganut
paham syafi’i berarti silam sudah berkembang di Samudra Pasai
6.
Musafir Cina Ma’Huan memberitakan bahwa awal abad ke-15 M
masyarakat pantai utara Jawa Timur telah memeluk agama Islam
7.
Suma Oriental dan Tome pires musafir portugal memberitakan
tentang penyebaran Islam antara tahun 1512 – 1515 M meliputi Sumatra,
Kalimantan, Jawa, hingga kepulauan Maluku.
Proses masuk dan
berkembangnya Islam di Indonesia dilakukan secara damai yang diterima
melalui rakyat kalangan bawah. Perkembangannya lebih cepat setelah kerajaan
sriwijaya mengalami kemunduran pada sekitar akab ke-13, disusul jatuhnya malaka
ke tangan portugis pada tahun 1511.
Faktor yang mendukung islam cepat berkembang di Indonesia adalah sebagai berikut :
Faktor yang mendukung islam cepat berkembang di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.
Ajarannya sederhana dan mudah dimengerti serta dapat
diterima masyarakat
2.
Syarat masuk Islam mudah, hanya membaca/mengucapkan
dua kalimat Syahadat
3.
Islam tidak mengenal kasta
4.
Upacara keagamaan sederhana
5.
Disebarkan secara damai lewat kesenian dan akulturasi
kebudayaan
6.
Jatuhnya Majapahit dan Sriwijaya menyebabkan kerajaan
Islam berkembagn pesat
B. Penyebaran agama Islam di Indonesia
Proses
penyebaran agama Islam di Indonesia dapat melalui beberapa aktivitas,
yakni melalui perdagangan,perkawinan, peranan ulama/wali, kesenian, akulturasi
dan asimilasi budaya, serta pendidikan.
1. Perdagangan
2. Perkawinan
3. Pendidikan
4. Kesenian
Selain disebarkan oleh para pedagang, ajaran Islam di Indonesia juga disebarkan oleh para ulama. Ulama adalah orang yang ahli dalam agama Islam . Pada waktu itu di Jawa orang – orang yang dikenal sebagai tokoh dan ahli agama di sebut wali sanga. Sembilan wali tersebut adalah :
1. Perdagangan
2. Perkawinan
3. Pendidikan
4. Kesenian
Selain disebarkan oleh para pedagang, ajaran Islam di Indonesia juga disebarkan oleh para ulama. Ulama adalah orang yang ahli dalam agama Islam . Pada waktu itu di Jawa orang – orang yang dikenal sebagai tokoh dan ahli agama di sebut wali sanga. Sembilan wali tersebut adalah :
1.
Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim), GRESIK-JAWA TIMUR. Maulana
malik ibrahim juga dikenal dengan nama Maulana Magribi. Di dalam menyebarkan
Islam, Maulana Malik Ibrahim melakukan dengan memberi contoh.
2.
Sunan ampel (Raden Rahmat), SURABAYA-JAWA TIMUR. Nama kecil Sunan
Ampel adalah Raden Rahmat. Sunan ampel mendirikan pesantren di kampung
ampeldenta, surabaya. Atas prakarsa Sunan Ampel, Raden Patah dan para wali
lainnya didirikanlah kerajaan demak dan masjid agung demak.
3.
Sunan Bonang (Mahdum Ibrahim), TUBAN-JAWA TIMUR. Nama kecil sunan
bonang adalah Raden Maulana Makdum Ibrahim. Sunan Bonang merupakan putra sunan
Ampel.
4.
Sunan Giri (Raden Paku), GRESIK–JAWA TIMUR. Nama kecil Sunan
Giri adalah Raden Paku. Sunan Giri juga mengirim santrinya untuk menyebarkan
Islam ke Indonesia bagian timur.
5.
Sunan Drajat (Syarifudin), SURABAYA – JAWA TIMUR. Nama kecil
sunan drajat adalah Raden Qosim. Syarifuddin atau sunan drajat merupakan putra
dari Sunan Ampel. Sunan drajat dikenal sebagai seorang wali yang berjiwa sosial
6.
Sunan Kalijaga (Jaka Sahid/ Raden Mas Sahid), DEMAK – JAWA
TENGAH.Dalam berdakwah, sunan kalijaga menggunakan media pertunjukan wayang
kulit dan seni gamelan.
7.
Sunan Kudus (Ja’far Shodiq), KUDUS – JAWA TENGAH. Sunan kudus
berasal dari Palestina.
8.
Sunan Muria (Umar Said) JEPARA DAN KUDUS – JAWA TENGAH. Sunan muria
adalah raden umar said, putra sunan kalijaga.
9.
Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayat), CIREBON – JAWA BARAT
C. Kerajaan bercorak Islam di Indonesia
Dengan masuknya
Islam, muncullah beberapa kerajaan – kerajaan di indonesia, yaitu:
1. Kerajaan Perlak
1. Kerajaan Perlak
Kerajaan islam
tertua di Indonesia Raja yang pertama ialah Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul
Aziz. Kerajaan ini mengalami masa jaya pada masa pemerintahan Sultan Makhdum
Alaidin Malik Muhammad Amin Syah II Johan Berdaulat.
2.
Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan ini
didirikan oleh Sultan Malik Al-saleh (merah silu) dan sekaligus sebagai raja
pertama pada abad ke-13. Kerajaan Samudera Pasai terletak di sebelah utara
Perlak di daerah Lhok Semawe sekarang (pantai timur Aceh).
Kerajaan Samudra Pasai dapat dikatakan sebagai awal bangkitnya kekuasaan islam di indonesia sebab Samudra Pasai merupakan kerajaan islam yang penting di Indonesia.
Kerajaan Samudra Pasai dapat dikatakan sebagai awal bangkitnya kekuasaan islam di indonesia sebab Samudra Pasai merupakan kerajaan islam yang penting di Indonesia.
3.
Kerajaan Aceh
Pendiri kerajaan
aceh adalah sultan ibrahim (Ali Mughayat Syah) setelah malaka jatuh ke tangan
portugis (1511), pedagang Islam pindah berdagang di aceh sehingga aceh
ramai. Barang dagangan di aceh adalah lada.
Kerajaan aceh mengalami masa kejayaan pada masa Sultan Iskandar muda (1607 – 1636) yang dapat meluaskan wilayah sampai ke Malaya / Malaysia. Perluasan wilayah dapat digunakan untuk menguasai perdagangan dan menyebarkan agama Islam. Aceh mengalami kemuduran semenjak raja pengganti dari Sultan Iskandar Muda dan Sultan Iskandar Thani merupakan tokoh yang lemah.
Kerajaan aceh mengalami masa kejayaan pada masa Sultan Iskandar muda (1607 – 1636) yang dapat meluaskan wilayah sampai ke Malaya / Malaysia. Perluasan wilayah dapat digunakan untuk menguasai perdagangan dan menyebarkan agama Islam. Aceh mengalami kemuduran semenjak raja pengganti dari Sultan Iskandar Muda dan Sultan Iskandar Thani merupakan tokoh yang lemah.
Kerajaan Demak
terletak di daerah pantai utara Jawa Tengah antara kota Semarang dengan
Surabaya. Pendiri kerajaan Demak adalah Raden Patah yang dibantu oleh para
wali. Kerajaan demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa dan rajanya
yang pertama adalah Raden Patah. Demak dapat berkembang maju disebabkan oleh
faktor – faktor sebagai berikut :
a. Letak strategis (di daerah pantai) sehingga mudah berhubungan dengan dunia luar
b. Menguasai beberapa pelabuhan, yaitu Jepara, tuban, gresik dan lain – lain
c. Ada sungai sebgai penghubung dengan daerah pedalaman (asal barang dagangan)
d. Runtuhnya kerajaan Majapahit yang merupakan pusat agama Hindu dan Budha .
Keruntuhan kerajaan demak diawali dengan wafatnya sultan trenggono, karena terjadi perebutan tahta kerajaan. Aria Penangsang berhasil membunuh Prawata (putra sunan Trenggono) yang merasa lebih berhak atas tahta kerajaan. Aria Penangsang sendiri berhasil dibunuh oleh Hadiwijaya, adipati pajang dan menantu sultan trenggono. Kemudian pusat pemerintahan demak di pindahkan ke pajang.
a. Letak strategis (di daerah pantai) sehingga mudah berhubungan dengan dunia luar
b. Menguasai beberapa pelabuhan, yaitu Jepara, tuban, gresik dan lain – lain
c. Ada sungai sebgai penghubung dengan daerah pedalaman (asal barang dagangan)
d. Runtuhnya kerajaan Majapahit yang merupakan pusat agama Hindu dan Budha .
Keruntuhan kerajaan demak diawali dengan wafatnya sultan trenggono, karena terjadi perebutan tahta kerajaan. Aria Penangsang berhasil membunuh Prawata (putra sunan Trenggono) yang merasa lebih berhak atas tahta kerajaan. Aria Penangsang sendiri berhasil dibunuh oleh Hadiwijaya, adipati pajang dan menantu sultan trenggono. Kemudian pusat pemerintahan demak di pindahkan ke pajang.
5.
Kerajaan pajang
Munculnya
kerajaan Pajang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan jaka Tingkir (mas
karebet) atau pengaran Hadiwijaya. Setelah berhasil mengalahkan Arya Penangsan,
Adiwijaya memindahkan pusat kerajaan Demak ke Pajang. Jaka tingkir setelah
menjadi raja bergelar sultan Hadiwijaya. Oleh jaka tingkir kerajaan demak
dipindak ke pajang dengan alasan :
a. Kerajaan demak akibat perang saudara
b. Mendekati daerah subur seperti klaten, surakarta
c. Menjauhi musuh – musuh politiknya
d. Mendekati asal usulnya yaitu tingkir dan pajang
Keberhasilan jaka tingkir menjadi raja berkat dukungan dari kyai ageng pamanahan dan sepeninggal sultan hadiwijaya,. Pajang dikuasai putranya yang bernama pengeran banawa. Karena tidak mampu memegang tahta kekuasaan sewaktu diberontak sultan panggiri. Banawa dibantu sutawijaya dan menyerahkan kerajaan pajang ke sutawijaya, oleh sutawijaya kerajaan pajang dipindah ke mataram
a. Kerajaan demak akibat perang saudara
b. Mendekati daerah subur seperti klaten, surakarta
c. Menjauhi musuh – musuh politiknya
d. Mendekati asal usulnya yaitu tingkir dan pajang
Keberhasilan jaka tingkir menjadi raja berkat dukungan dari kyai ageng pamanahan dan sepeninggal sultan hadiwijaya,. Pajang dikuasai putranya yang bernama pengeran banawa. Karena tidak mampu memegang tahta kekuasaan sewaktu diberontak sultan panggiri. Banawa dibantu sutawijaya dan menyerahkan kerajaan pajang ke sutawijaya, oleh sutawijaya kerajaan pajang dipindah ke mataram
6.
Kerajaan mataram
Kerajaan mataram
didirikan oleh Sutawijaya (1586 – 1601). Sutawijaya setelah menjadi raja
bergelar Panembahan Senopati. Pada masa pemerintahannya banyak pemberontakan
tetapi semua dapat dipadamkan. Setelah meninggal dimakamkan di kota gede
yogyakarta. Pengganti sutawijaya antara lain :
a. Mas Jolang Panembahan Sedo Krapyak (1601 – 1613)
b. Amangkurat I (1645 – 1677)
c. Amangkurat II Adipati Anom (1677 – 1702)
d. Amangkurat III Sunan Mas (1702 – 1708)
e. Amangkurat IV Paku Buwono
Ibukota kerajaan dari Kartosuro dipindah ke Surakarta.
Menurut perjanjian Giyanti (1755) Mataram pecah menjadi 2
1. Matam Timur (Kasunanan Surakarta) di bawah paku Buwono III
2. Mataram Barat (Kasultanan Yogyakarta) di bawah mankubumi yang bergelar hamengkubuwono I
Oleh Belanda kerajaan dipecah – pecah lagi seperti :
1) Kasunanan Surakarta menjadi Kasunanan dan Mangkunegaran (isi perjanjian Salatiga 1757)
2) Kasultanan yogyakarta menjadi kasultanan dan paku Alaman.
a. Mas Jolang Panembahan Sedo Krapyak (1601 – 1613)
b. Amangkurat I (1645 – 1677)
c. Amangkurat II Adipati Anom (1677 – 1702)
d. Amangkurat III Sunan Mas (1702 – 1708)
e. Amangkurat IV Paku Buwono
Ibukota kerajaan dari Kartosuro dipindah ke Surakarta.
Menurut perjanjian Giyanti (1755) Mataram pecah menjadi 2
1. Matam Timur (Kasunanan Surakarta) di bawah paku Buwono III
2. Mataram Barat (Kasultanan Yogyakarta) di bawah mankubumi yang bergelar hamengkubuwono I
Oleh Belanda kerajaan dipecah – pecah lagi seperti :
1) Kasunanan Surakarta menjadi Kasunanan dan Mangkunegaran (isi perjanjian Salatiga 1757)
2) Kasultanan yogyakarta menjadi kasultanan dan paku Alaman.
7.
Kerajaan banten
Kerajaan Banten
didirikan oleh Fatahillah/Faletehan kemudian diserahkan pada Hasanudin (1552).
Banten berkembang pesat disebabkan oleh :
- Letaknya strategis
- Sumber dagangan (lada dan beras)
Abdul Fattah (Sultan Ageng Tirtayasa = 1651 – 1682)
Banten mengalami masa kejayaan. Pada masa ini terjadi perang saudara yaitu antara putera sultan ageng tirtayasa. Pangeran purbaya bermusuhan dengan sultan haji yang dibantu belanda. Dalam perang itu dimenangkan sultan haji
a. Sultan Haji (1682 – 1687)
Banten menjadi mundur karena ditekan belanda dan pemberontakan – pemberontakan dari rakyat yang dipimpin kyai tapa, ratu bagus buang dan lain – lain. Pada tahun 1687 banten jatuh ke tangan VOC.
- Letaknya strategis
- Sumber dagangan (lada dan beras)
Abdul Fattah (Sultan Ageng Tirtayasa = 1651 – 1682)
Banten mengalami masa kejayaan. Pada masa ini terjadi perang saudara yaitu antara putera sultan ageng tirtayasa. Pangeran purbaya bermusuhan dengan sultan haji yang dibantu belanda. Dalam perang itu dimenangkan sultan haji
a. Sultan Haji (1682 – 1687)
Banten menjadi mundur karena ditekan belanda dan pemberontakan – pemberontakan dari rakyat yang dipimpin kyai tapa, ratu bagus buang dan lain – lain. Pada tahun 1687 banten jatuh ke tangan VOC.
8.
Kerajaan cirebon
Pendirinya
fatahillah, setelah meninggal cirebon pecah menjadi 2, yaitu kasepuhan dan
kanoman.
9.
Kerajaan Banjar
Kerajaan banjar
merupakan kerajaan islam yang terletak di Kalimantan Selatan. Pendirinya pangeran
samudra/sultan suryanullah. Perdagangan sebagai nadi ekonomi dengan dagangan
berupa emas, manik – manik, kapur barus. Penyebaran agama Islam di banjar
(kalimantan) dilakukan oleh penghulu demak (pemuda banjar yang belajar agama ke
demak).
10.
Kerajaan Makasar
Didirikan dari
gabungan 2 kerajaan, yaitu gowa dan tallo dan beribukota di sombaopu. Raja gowa
= Daeng manrabia = sultan alaudin = raja gowa tallo.
Raja Tallo = kraeng matoaya = sultan abdullah = magnkubumi/patih
Sultan alaudin diganti sultan muhammad said, kemudian sultan muhammad said diganti putranya yaitu hasanudin. Pada masa sultan hasanudin, makasar mengalami kejayaan, hal itu disebabkan :
- Letak strategis (antara malaka – maluku)
- Pelabuhan sombaopu (pelabuhan transito)
- Perdagangan maju (kerajaan maritim)
Makasar sudah menata laut dengan baik karena mempunyai undang – undang hukum laut dinamakan APOLOPILOPING.
Raja Tallo = kraeng matoaya = sultan abdullah = magnkubumi/patih
Sultan alaudin diganti sultan muhammad said, kemudian sultan muhammad said diganti putranya yaitu hasanudin. Pada masa sultan hasanudin, makasar mengalami kejayaan, hal itu disebabkan :
- Letak strategis (antara malaka – maluku)
- Pelabuhan sombaopu (pelabuhan transito)
- Perdagangan maju (kerajaan maritim)
Makasar sudah menata laut dengan baik karena mempunyai undang – undang hukum laut dinamakan APOLOPILOPING.
11.
Kerajaan Ternate
Terletak di
Maluku bagian utara sebagai pusat dengkih. Pada masa sultan Baabullah, ternate
mengalami kejayaan.
12.
Kerajaan Tidore
Kerajaan tidore
juga terdapat di Maluku bersahabat dengan ternate. Tetapi setelah bangsa asing
masuk (portugis dan sapnyol), ternate dan tidore diadu domba. Pada masa
pemerintahan sultan nuku, tidore bersatu dengan ternate untuk mengusir
portugis.
Sewaktu bermusuhan dengan ternate muncul persekutuan dagang yaitu :
- Uli lima (ternate sebagai ketua) = Ternate, seram, ambon, obi, bacan
- Uli Siwa (Tidore sebagai ketua) = Tidore, jailolo, maluku, irian
Sewaktu bermusuhan dengan ternate muncul persekutuan dagang yaitu :
- Uli lima (ternate sebagai ketua) = Ternate, seram, ambon, obi, bacan
- Uli Siwa (Tidore sebagai ketua) = Tidore, jailolo, maluku, irian
KERAJAAN BERCORAK
HINDU DI INDONESIA
a. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai adalah Kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Kerajaan ini berdiri pada tahun 400 masehi. Letaknya di tepi sungai mahakam
Kalimantan Timur. Raja pertama Kerajaan Kutai bernama Kudungga. Sedangkan
raja Kutai yang terkenal bernama Mulawarman.Sebagai pemeluk Agama Hindu
yang taat, Raja Mulawarman menyembah Dewa Siwa. Diceritakan pula bahwa dalam
suatu upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada para
Brahmana. Untuk memperingati upacara itu maka didirikan sebuah Yupa.Yupa
adalah tiang batu yang menceritakan Kerajaan Kutai. Dari beberapa prasasti yang
ditemukan dikatakan bahwa Raja mulawarman adalah seorang raja yang baik budi.
Pada masa pemerintahannya, rakyat hidup sejahtera dan makmur.Peniggalan
Kerajaan Kutai berupa prasasti atau batu bertulis. Prasasti itu ditulis dengan
huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.
b. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Hindu tertua di pulau jawa ialah Kerajaan
Tarumanegara. Kerajaan ini berdiri pada tahun 450 masehi. Letaknya di
sekitar Bogor, Jawa Barat. Rajanya yang terkenal bernama Purnawarman.
Beliau memeluk Agama Hindu, menyembah Dewa Wisnu.
Mata pencaharian penduduk Kerajaan Tarumanegara diantaranya adalah pertanian,
peternakan, perburuan, perikanan, nelayan, dan perniagaan. Pada masa
pemerintahan Purnawarman, Kerajaan tarumanegara berhasil membuat saluran air
untuk mengairi lahan – lahan pertanian dan untuk mencegah banjir yang bisa
menyerang lahan pertanian.
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara berupa 7 prasasti yang ditemukan di daerah
Jawa Barat. Pada umumnya prasasti itu ditulis dalam bahasa sanskerta dan
mnenggunakan huruf pallawa. Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara ialah
Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi , Tugu, Lebak, jambu, Pasir Awi, dan Muara
Cianten.
c. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram mulai dikenal dari sebuah Prasasti yang ditemukan di desa
Canggal ( sebelah barat Magelang ). Prasasti ini berangka tahun 732 masehi.
Ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Isi prasasti inimenceritakan
tentang didirikannya sebuah lingga (lambang Siwa) di atas di atas sebuah bukit
di daerah Kunjarakunja oleh Sanjaya. Daerah ini terletak di sebuah pulau
yang kaya dengan hasil bumi, terutama padi, dan disebut Yawadwipa.
Kerajaan Mataram mula – mula diperintah oleh Raja Sanna. Raja Sanna
memerintah dengan bijaksana. Setelah Raja Sanna wafat ia digantikan oleh Sanjaya.
Raja Sanjaya ahli dalam kitab – kitab suci dan keprajuritan. Pada masa
pemerintahan Sanjaya, Mataram memperluas wilayahnya dengan menaklukan beberapa
daerah sekitarnya seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.
d. Kerajaan Kediri
Kerajaan yang bercorak Hindu di Jawa Timur ialah Kerajaan
Kediri. Letaknya di sekitar Kali Berantas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Kerajaan Kediri mulai dikenal pada masa pemerintahan Raja Kameswara tahun
1117.
Baginda bergelar Sri Maharaja Sirikan Sri Kameswara. Raja
Kameswara wafat pada tahun 1130, dan beliau digantikan oleh Jayabaya. Jayabaya
adalah Raja Kediri terbesar.
Ia juga dikenal dengan ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Ramalan
Jayabaya itu oleh sebagian orang diyakini memuat masa depan bangsa Indonesia.
Raja Kediri terakhir ialah Kertajaya. Beliau
memerintah sampai dengan tahun 1222. Pda tahun 1222, Kertajaya dikalahkan oleh
Ken Arok dari Desa Ganter, dekat Malang. Kekalahan itu menandai berakhirnya
Kerajaan Kediri di Jawa Timur .
e. Kerajaan Singosari
Kerajaan Sigosari terletak di sekitar Singosari, Jawa
Timur. Luas wilayahnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singosari ini
mempunyai hubungan erat dengan munculnya Kerajaan Majapahit.
Kerajaan Singosari pertama kali didirikan oleh Ken Arok tahun 1222.
Beliau memerintah dari tahun 1222 sampai dengan tahun 1227. Setelah Ken Arok
meninggal, beliau digantikan oleh Anusapati, yang memerintah dari tahun 1227
sampai 1248. Raja Singosari setelah Anusapati ialah Panji Tohjaya. Antara
tahun 1248 sampai 1268 Kerajaan Singosari diperintah oleh Ranggawuni. Pada masa
pemerintahannya Kerajaan Singosari mencapai keadaan yang aman dan tenteram.Dari
tahun 1268 sampai 1292 Singosari diperintah oleh seorang raja yang bernama Kertanegara.
Beliau adalah raja Singosari yang terkenal. Pada masa pemerintahannya,
Singosari mengalami puncak kejayaannya. Wilayah kekuasaan Singosari hampir
mencapai seluruh nusantara. Pada masa pemerintahan Kertanegara, Raja Cina,
Kubilai Khan menuntut agar Singosari tunduk mengakui kekuasaan Cina. Kubilai
Khan mengirim utusan ke Singosari. Kertanegara menolak untuk tunduk kepada
Kubilai Khan. Utusan Kubilai Khan sempat dipermalukan oleh Kertanegara. Kubilai
Khan tersinggung. Ia memerintahkan pasukannya untuk menyerbu Singosari.
Dalam rangka membendung serbuan tentara Cina, Kertanegara bercita – cita
mempersatukan nusantara. Ia mengirim pasukan khusus ke Sumatera untuk mengakui
Singosari. Tetapi, sebelum ekspedisi (pengiriman) pasukan sepenuhnya berhasil,
Kertanegara tewas dalam serangan sengit Raja Jayakatwang. Tamatlah riwayat
Kerajaan Singosari. sebelum meninggal, Kertanegara berhasil menguasai Bali,
Pahang ( di Malaysia ), Kerajaan Melayu, Kalimantan Barat, dan Maluku.
f. Kerajaan Majapahit
Kejayaan Majapahit dan Peranan Gajah Mada dalam
mempersatukan Nusantara
Berdirinya Majapahit
Pada tahun 1292, Kerajaan Singosari diserang oleh raja Jayakatwang dari
Kerajaan Kediri. Akibat dari serangan itu Raja Singosari Kertanegara tewas. Raden
Wijaya, seorang keturunan penguasa Singosari bersama istrinya berhasil
meloloskan diri. Ia menyeberang ke Madura dan minta bantuan kepada Wiraraja.
Atas bantuan Wiraraja, Raden Wijaya dianjurkan kembali ke Kediri untuk pura
– pura mengabdikan diri kepada Jayakatwang. Atas jaminan Wiraraja, Jayakatwang
menerima pengabdian Raden Wijaya dan dihadiahi tanah di Hutan Tarik. Dengan
bantuan pengikutnya, Raden Wijaya membangun daerah tersebut. Ketika sedang
bekerja, salah seorang di antara mereka menemukan buah maja, kemudian
dimakannya. ternyata rasanya pahit. Sejak saat itu daerah itu disebut
Majapahit.
Sementara itu tentara Cina sebanyak 20.000 orang yang dikirim oleh raja Kubilai
Khan mendarat di Tuban. Tujuan kedatangan tentara Cina, ialah menghukum
Kertanegara dari Singosari yang telah menghina utusan dari Kubilai Khan. Pada
saat tentara cina datang, raja Kertanegara telah lama meninggal dunia. Raja
yang berkuasa ketika itu ialah Jayakatwang.
Kedatangan tentara Cina merupakan kesempatan yang baik bagi Raden Wijaya untuk
membalas dendam terhadap Jayakatwang. Raden Wijaya
bergabung dengan tentara Cina. Pertempuran sengit pun terjadi. Tentara Kediri
dapat dikalahkan dan Jayakatwang gugur dalam pertempuran itu.
Setelah mengalahkan pasukan Jayakatwang, Raden Wijaya mengatur siasat untuk
mengusir tentara Cina. Raden Wijaya mengadakan pesta perayaan kemenangan secara
besar – besaran. Ketika tentara Cina sedang terlena dan mabuk – mabukan, Raden
Wijaya memerintahkan pasukannya untuk menyerang mereka. Mendapat serangan yang
mendadak, tentara Cina tidak berdaya. Banyak antara mereka yang tewas seketika.
Sebagian yang dapat menyelamatkan diri kembali ke negeri asalnya. Setelah
keadaan aman, pada tahun 1293, Raden Wijaya naik tahta menjadi raja Majapahit
pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
`
Raden Wijaya memerintah dengan tegas dan bijaksana. Keadaan
negara pada masa pemerintahannya menjadi tenang dan aman. Raden Wijaya wafat
pada tahun 1309, dengan meninggalkan 3 orang anak. Dua orang perempuan dari
Gayatri yaitu Bhre Kahuripan dan Bhre Daha, dan satu anak laki –
laki dari parameswari yaitu Jayanegara.
Setelah Raden Wijaya meninggal, ia digantikan oleh
puteranya bernama Jayanegara. Pada masa
pemerintahan Jayanegara, keadaan dalam negeri Majapahit mengalami kekacauan.
Sering terjadi pemberontakan – pemberontakan. Seperti pemberontakan Ranggalawe
(1309), pemberontakan Sora (1311), pemberontakan Nambi (1316), dan
pemberontakan Kuti (1319).
Peranan Gajah Mada dalam upaya mempersatukan nusantara
Karena sering terjadi pemberontakan itu maka keadaan
negara menjadi tidak aman. Rakyat hidup dalam ketakutan dan keraguan.
Di antara pemberontakan itu yang paling berbahaya ialah pemberontakan Kuti
tahun 1319. Mulanya, Kuti adalah seorang Dharmaputera, yaitu pejabat kerajaan
yang bertugas mempertahankan kelangsungan mahkota kerajaan. Ketika memberontak,
Kuti berhasil menduduki ibukota kerajaan Majapahit. karena keadaan kerajaan
sangat gawat, raja Jayanegara, terpaksa menyingkir ke Desa Badander. Raja
dikawal pasukan Bhayangkari yang dipimpin oleh seorang perwira bernama Gajah
Mada.
Di bawah pimpinan Gajah Mada, pasukan Majapahit berhasil
menumpas pemberontakan Kuti. Setelah keadaan aman, raja Jayanegara kembali ke istana,
untuk melanjutkan pemerintahan. Atas keahlianny, Gajah Mada diangkat menjadi
Patih Kahuripan. Kemudian diangkat menjadi Patih Kediri.
Pada tahun 1328, raja Jayanegara wafat, dengan tidak
meninggalkan seorang putra pun. Beliau digantikan oleh Bhre Kahuripan, anak
Raden Wijaya dari Gayatri yang telah meninggalkan hidup keduniawian sebagai
bhiksuni. Setelah menjadi raja Bhre Kahuripan, bergelar Tribhuwanatunggadewi
Jayawisnuwardhani.
Pada tahun 1331, timbullah pemberontakan Sadeng. Perdana
menteri Majapahit bernama Arya Tadah pada waktu itu sedang sakit. Gajah Mada
diangkat sebagai perdana menteri Majapahit. Ia ditugaskan memimpin pasukan
Majapahit menumpas pemberontakan Sadeng. Pasukan Majapahit di bawah pimpinan
Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakan itu.
Sebagai penghargaan atas jasa dan keahliannya itu Gajah Mada diangkat sebagai
perdana menteri Majapahit, menggantikan Arya Tadah. Pada saat pelantikannya
sebagai perdana menteri, Gajah Mada mengucapkan sumpah yang terkenal ”Sumpah
Palapa”. Iai sumpah palapa ialah cita – cita Gajah Mada mempersatukan nusantara
di bawah kekuasaan Majapahit.
Untuk mewujudkan cita – citanya, Gajah Mada membangun angkatan laut yang kuat. Armada
angkatan laut Majapahit dipimpin oleh Mpu Nala. Dengan kekuatan armada laut,
Majapahit mulai memperluas wilayah kekuasaan. Tahun 1340. Dompo dapat
ditaklukan, menyusul Bali tahun 1343. Raja Bali bernama Baduhulu, tewas dalam
pertempuran itu.
Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk
Pada tahu 1350, Tribhuwanatunggadewi, turun tahta dan
menyerahkannya kepada anaknya yang bernama Hayam Wuruk. Ketika itu Hayam Wuruk
baru berusia 16 tahun. Jadi Hayam Wuruk menjadi raja dalam usia yang masih
sangat muda.
Setelah naik tahta menjadi raja, Hayam Wuruk bergelar Rajasanegara. Hayam Wuruk
adalah raja Majapahit terbesar. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Majapahit
mencapai puncak kejayaannya.
Degan bantuan Gajah Mada sebagai perdana menteri, Majapahit terus memperluas
wilayah kekuasaanya. Wilayah kekuasaan Majapahit adalah seluruh wilayah
nusantara sekarang, ditambah Tumasik ( Singapura ) dan semenanjung Melayu.
Hubungan atau persahabatan dengan kerajaan – kerajaan tetangga seperti
Thailand, Myanmar, Kamboja, India, dan Cina berjalan dengan baik.
Pelabuhan – pelabuhan Majpahit ramai dikunjungi oleh para pedagang dari Cina,
India, dan Persia. Pada waktu itu pelabuhan yang terkenal ialah Ujung Galuh di
muara Sungai Berantas, Tuban, Gresik dan Pasuruan.
Rakyat yang tinggal di daerah pedalaman giat melakukan pertanian. Untuk
meningkatkan hasil pertanian, Hayam Wuruk memerintahkan untuk membuat
bendungan, tanggul dan saluran air untuk irigasi. Dengan demikian,
majapahitsellain sebagai kerajaan maritim juga sebagai kerajaan agraris.
Selain sebagai seorang prajurit yang gagah berani, Gajah Mada terkenal pula
sebagai seorang ahli hukum. Kitab hukumyang disusunnya ialah Katuramanawa yang
dipakai sebagai dasar hukum Kerajaan Majapahit.
Gajah Mada meninggal pada tahun 1364. Setelah meninggalnya Gajah Mada, Kerajaan
Majapahit mengalami kesulitan untuk mencari penggantinya. Sejak saat itu
Majapahit sedikit demi sedikit mengalami kemunduran. Apalagi setelah Raja Hayam
Wuruk wafat pada tahun 1389, keadaan Majapahit semakin tidak menentu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar